Minggu, 31 Agustus 2014

Sendu

Kepadamu wahai bulan..
Aku rindu pada terangnya sinarmu menemaniku dalam sunyinya malam. Tak mampu meniti malam2ku  sndri, tanpa kau disisi.

Kepadamu wahai angin..
Aku rindu pada sepoi2, gemerisik dedaunan, semerbak yg kau bawa. Meneduhkanku dari teriknya hari pembakar jiwa.

Kepadamu wahai matahari..
Aku rindu panasmu membakar jiwa. Tanpamu ku tak brdaya, siang tak nampak matilah jiwa. 

Wahai Khalik, masa demi masa berlalu. Tak mampu mengalihkanku dari tergoresnya wajah cintaku yg sdh lebam. 

Wahai Khalik, berapa lama lagi aku mngerang dalam kepahitan akibat lebamnya wajah cintaku ini? Engkau boleh ambil ragaku. Namun jangan rasaku. Biarlah ini hdup. Hngga entah kapan harus kumusnahkan. 

Ingin kupoles lagi, wajah cintaku yg lebam ini. Menggenggam dalam harap yg tak knjung pdam. Hingga surya terbenam..

Jumat, 19 April 2013

Ingin Lebih Berbahagia? Perhatikan Hal-Hal Berikut

Pada saat kita memberi,
kita akan menerima.

Saat kita menolong orang lain,
pada saat yang sama
kita sedang menolong
diri sendiri.

Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri.

Inilah Rahasia Kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang.

Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi mereka tidak mempercayainya.

Karena itu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi.
Lebih suka ditolong daripada menolong. Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.

Ada ilustrasi menarik, seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat, sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya.

Supaya tidak penasaran, pria iτu bertanya, "Mengapa anda berjalan membawa lampu?"

Orang buta itu menjawab, "Sebagai penerangan".

Dengan heran pria itu bertanya lagi,
"Tetapi bukankah anda buta dan tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?"

Orang buta itu tersenyum sambil menjawab,
"Meski saya tidak bisa melihat,
orang lain melihatnya.
Selain membuat jalanan menjadi terang,
hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya".

Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri.

Kita diingatkan untuk tidak jemu2 berbuat baik. Ini sebuah Rahasia Kehidupan untuk hidup yang diberkati, berkelimpahan dan
hidup bahagia.

Meski demikian,
rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang-orang yang egois, kikir, pelit dan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang untung bagi diri sendiri.

Apa yang kita lakukan untuk orang lain,
Suatu saat pasti akan kembali kepada Diri kita.

Semakin banyak
kita bisa memberikan
apa yang kita miliki,
semakin banyak
pula kita menebar
benih cinta kasih.

Andaikata dari situ kita memperoleh berkat
Tuhan,
itu karena Kasih KaruniaNya.
Karena Berkat Tuhan selalu berawal dari pemberian.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 25 Januari 2011

Kegemukan


Definisi gemuk atau kegemukan sangat bervariasi terggantung bagaimana kita memandangnya namun secara umum kegemukan adalah kelebihan lemak tubuh yang dialami oleh seseorang secara khronis. Pada kondisi normal, lemak tubuh berfungsi sebagai cadangan energi, pengatur suhu tubuh, pelindung dari trauma dan fungsi fungsi lainnya.
Secara ideal, pada tubuh seorang perempuan terdiri dari 25 – 30% lemak sementara pada laki laki 18 – 23%. Bila lemak tubuh melebihi 30% pada perempuan dan 25% pada laki laki maka orang tersebut sudah bisa dikategorikan gemuk atau obese. Cara menghitung kegemukan yang paling mudah adalah dengan membandingkan antara tinggi badan (kg) dengan berat badan (m) atau dikenal dengan istilah Body Mass Index (BMI).